Selasa, 20 Januari 2009

Maraknya Pengguna Sepeda Motor, Cermin Kegagalan Pemerintah

Beberapa tahun terakhir, pengguna sepeda motor di masyarakat sudah megalami peningkatan. Seperti halnya penggunaan ponsel. Setidaknya, dengan penggunaan sepeda motor mampu memberikan alternative bagi setiap pengguna motor. Selain itu, bagi beberapa pengguna motor ada banyak hal yang menguntungkan daripada menggunakan bus umum. Seperti halnya dengan menggunkan sepeda motor, kita bisa mengirit, praktis, jarak yang jauh jadi semakin dekat serta waktunya juga tidak habis dijalan. Mengingat, dengan menggunakan bus umum, terkadang banyak macetnya daripada menggunakan sepeda motor. Pertimbangan-pertimbangan inilah yang mendoorong seseorang untuk lebih berfikir dua kali jika ingin menggunakan bus umum. Sehingga, maraknya pengguna sepeda motor dengan alasan ini tidak lagi terbantahkan.
Selain beberapa keuntungan yang disebutkan tersebut, bisa dikatakan bahwa dengan maraknya pengguna sepeda motor, maka arak juga polusi. Banyak pengguna sepeda motor yang masih sering acuh tak acuh memperhatikan keberadaan mesin motornya. Para pengguna sepeda motor juga sering ugal-ugalan di jalan raya. Standarisasi elemen-elemen sepeda motor belum maksimal dilaksanakan, seerti halnya standar knalpot yang ramah lingkungan dan standar sebagian klakson motor yang membuat bising jalanan.
Selain itu, pengguna sepeda motor sesungguhnya bagian dari kegagalan pemerintah dalam menciptakan kesejahteraan dlam bidang transortasi. Kenaa saya katakan seperti itu? Karena kebanyaka dari masyarakat menggunakan sepeda motor karena beberapa alasan yang telah dikemukakan diatas. Apalagi jika didata, sebagian besar pengguna sepeda motor memiliki peringkat tertinggi dalam permasalahan kecelakaan lalu lintas. Dalam bahasa yang lain, maraknya penggunaan sepeda motor sebagai sarana transportasi merupakan bentuk kegagalan pemerintah dalam menyediakan sarana transportasi publik yang aman, nyaman, andal, dan terjangkau.
Maraknya pengguna sepeda motor memang sudah sepantasnya menjadi perhatian pemerintah. Selain sebagai kritikan bahwa dampak dari kegagalan pemerintah sendiri, tetapi ada yang lebih penting lagi yakni pengaruhnya terhadap polusi dan lingkungan. Tidak hanya mengancam pengunanya saja, akan tetapi lebih banyak mengancam jiwa manusia banyak.
Begitu juga halnya jika dibandingkan dengan pengguna ponsel. Sama-sama memiliki keuntungan dan kerugian. Dengan maraknya pengguna ponsel niscaya akan mengurangi pemakaian telepon fixed line, bahkan tidak mustahil hingga ke titik obsolete. Ponsel jelas memudahkan komunikasi; dalam hal ini efisiensi dapat meningkat ketimbang di masa lalu. Beberapa pendapat banyak orang, ponsel cenderung membuat orang menjadi semakin individual, namun sekaligus juga semakin sosial. Keuntungan yang terlihat adalah perkembangan IT-based businesses akan makin maju. Semua ini menggambarkan keniscayaan berubahnya pola perilaku dan konsumsi masyarakat.
Sebagai kesimpulan sederhana, dengan semakin menjamurnya penggunaan motor, ponsel, dan berbgai lalat-alat elektronik lainnya. Maka pengalaman fisik dan mental kita sejauh melibatkan waktu, jarak serta lokasi niscaya telah dan akan terus mengalami perubahan. Selanjutnya, keniscayaan-keniscayaan apa lagi yang masih tersembunyi di balik fakta telah menciutnya waktu tempuh, jarak tempuh serta lokasi?

Jumat, 16 Januari 2009

Kotoran Ikan Sehatkan Lautan

Subhanallah….Sungguh luar biasa anugerah Allah yang sangat banyak tanpa memiliki manfaatnya. Ternyata, kotoran ikan di laut, mampu mempengaruhi kualitas air laut. Penelitian terakhir yang dilakukan oleh Villy Christensen dari University British Columbia yang melaporkan penelitiannya dalam jurnal Science-Seperti yang dikutip oleh Kompas.com. Bahwa senyawa yang dikandung oleh kotoran ikan mampu menetralisir zat-zat yang ada dalam air laut.
Menurut para ilmuwan, ternyata ikan pula yang menentukan baik tidaknya kualitas air laut. Kotorannya ternyata mengendalikan siklus karbon di air laut sehingga tahan terhadap perubahan iklim. Pemodelan komputer menunjukkan bahwa populasi ikan menghasilkan kotoran yang mengandung karbon anorganik kalsium karbonat dalam kadar tinggi yang bermanfaat untuk mengendalikan keasaman air laut. Selain mengendalikan keasaman, kalsium karbonat yang berwujud putih seperti kapur juga berguna untuk mendukung ekosistem laut dan pembentukan terumbu karang.
Villy Christensen juga menambahkan: “Senyawa tersebut membantu pengendalian jumlah karbon dioksida yang diserap lautan dari atmosfer pada masa depan".
Selama ini, sumber kalsium karbonat hanya diketahui berasal dari organisme renik plankton. Namun, ternyata kotoran ikan menyumbang 3-15 persen kalsium karbonat di laut atau sekitar 110 juta ton per tahun. Itu pun baru populasi bony fish, sekelompok ikan yang tubuhnya bertulang keras saja. Bony fish mewakili 90 persen populasi ikan di samudera. Hiu dan pari tidak masuk dalam kelompok ini.
"Populasi bony fish yang diperkirakan antara 812 juta hingga 2 miliar ekor menekan dampak perubahan iklim melalui siklus karbonnya," ujar Christensen. Karena dampak perubahan iklim terus meningkat, peranan ikan akan semakain besar dalam mengendalikan siklus kimia lautan di masa depan.
Tapi, ada hal yang sangat dirisaukan, keberadaan ikan dilaut, banyak yang mengalami kepunahan. Tentunya karena dan untuk kebutuhan manusia. Tidak ada yang bisa menyalahkan dan bisa menghindari. Bagaimana cara kita untuk menjaga kelestarian ikan-ikan tersebut?

Masya Allah.....

Senin, 12 Januari 2009

Kontraversi Harga BBM Turun Lagi

Rencana turunnya BBM yang ke-3 kali ini merupakan isu yang sangat menggembirakan, tetapi juga sangat merisaukan. Gimana tidak, dengan turunnya BBM, masyarakat di satu sisi dapat diringankan bebannya serta menambah beberapa keuntungan. Selain itu, cermin keberpihakan pemerintah pada rakyat. Adapun kerisauan yang dating dari beberapa kalangan atas, tentunya dalam permasalahan politik dan dampak ekonomi di masa datang.

Justifikasi Politik di Balik Harga BBM dan Penghapusan BLT

BBM diturunkan, BLT dihapuskan. Rencana BBM diturunkan, BLT direncanakan untuk dihapuskan. Dua fenomena yang sangat krusial. Secara garis besar, tidak ada perubahan yang signifikan yang berpihak pada rakyat. Tetap masih memberikan beban pada rakyat. Jika BBM turun hanya 500 perak, kenapa BLT juga harus diturunkan? Jangan-jangan dengan diturunkannya BBM, alokasi dana BLT hanya dipindah alihkan. Sungguh suatu permainan politik yang sangat hebat! Mengelabui rakyat hanya dengan cara yang begitu cerdas.
Beberapa langkah yang sangat brilian, telah ditempuh SBY dalam mengambil hati rakyat. Tidak kalah menarik dengan kampanye-kampanye yang bersifat realistis. Di akhir periode masa jabatan, mengambil langkah penurunan BBM, sesuatu yang sangat dinanti-nantikan rakyat kecil dan merupakan tindakan yang cukup efektif sebagai sarana kampanye.
Perlu diingat, dengan turunnya BBM, sangat mempengaruhi dampak terhadap inflasi penurunan premium, solar menyumbangkan deflasi sekitar 0,56%. Itu pun kalau harga barang dan jasa yang lain tidak naik. Penurunan premium memang memiliki dampak langsung yang besar terhadap inflasi, mengingat bobotnya tinggi sekali untuk dikonsumsi masyarakat. Sementara, penurunan solar tidak berdampak langsung terhadap inflasi.
Penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) memang memiliki dampak yang sangat besar terhadap berbagai kebutuhan masyarakat. Yang bisa dilihat dengan nyata, dampak turunnya BBM, membuat beban operasional PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) semakian longgar. Selama ini BBM memang menjadi energi utama semua aktifitas, khususnya pembangkit milik Perusahaan Listrik Negara ini. Dengan penurunan harga BBM, struktur biaya yang dikeluarkan PLN semakin kecil.
Dengan turunnya listrik, biaya industri pun akan turun. Sehingga dengan turunnya harga listrik, diharapkan bisa meringankan beban industri di tengah kondisi ekonomi yang semakin mengancam krisis perekonomian secara global. Turunnya harga BBM, tarif listrikpun akan turun. Dan jika tarif listrik diturunkan, industri dalam negeri bisa semakin kompetitif di tengah situasi sulit. Pemangkasan tarif listrik membuat industri bisa menghemat ongkos produksi 10-15 persen.
Sehubungan dengan rencana pemerintah membantu rakyat miskin melalui penurunan BBM, kenapa Bantuan Langsung Tunai (BLT) harus dihapuskan? Bukankah dengan turunnya harga BBM, lambat laun pemerintah sudah mengambil langkah guna mengurangi populasi yang miskin, tetapi dalam kenyataannya orang miskin bertambah. Persoalan seputar menghapus BLT, yang sudah tidak berpihak lagi, permasalahan BLT juga ternyata mendatangkan dampak yang begitu kompleks mulai dari kecerobohan petugas dalam mendata orang miskin, bantuan yang salah sasaran, hingga masalah 'ketergantungan semu' masyarakat pada pemerintah.
Rakyat miskin akan senang ketika turunnya harga BBM dan akan mendapatkan BLT, tetapi nyatanya tidaklah demikian. BBM yang turun belum tentu juga menurunkan harga pokok lainnya, selain itu, BBM yang turun hanya 500 perak tidak sebanding dengan besarnya kerugian yang harus mereka tanggung pada saat mereka harus membayar biaya rumah sakit, sekolah, dan harga beras, minyak goreng, serta minyak tanah, terbukti penurunan BBM tidak ada nilainya. Lantas, kompensasi seperti inikah yang disebut 'adil' oleh pemerintah? Akankah pemerintah membiarkan masyarakat bertambah miskin dengan kembali menghapuskan BLT karena logika penurunan BBM?

Menilai Efektivitas Turunnya BBM

Semenjak BBM turun lagi dan rencana ini adalah penurunan yang ketiga kalinya. Tetapi, selama ini masih belum berpengaruh sama sekali. Khususnya pengaruh terhadap transportasi umum. Yang lebih disayangkan lagi, BBM yang turun, tidak mengalami perubahan terhadap biaya produksi industri serta terhadap harga sembako.
Banyak pendapat yang megatakan bahwa dengan turunnya BBM, setidaknya mampu meringankan beban rakyat kecil. Tapi, apakah kenyataannya memang seperti itu? Perlu diketahui, dilapangan, dengan turunnya BBM, tidak memiliki dampak sama sekali. Harga sembako masih saja tinggi, harga transportasi umum juga masih mahal, apalagi, harga minyak tanah yang dipakai masyarakat umum untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-harinya.
Ternyata solusi menurunkan harga BBM bukanlah yang terbaik. Jika dengan turunnya BBM, maka akan turun juga beberapa harga sembako, harga transportasi dan harga-harga bahan pokok lain yang menunjang pemenuhan kebutuhan pokok. Tidak perlu menunggu waktu. Jangan-jangan, jika menunggu waktu, kita akan dihadapkan lagi dengan permasalahan harga minyak dunia mahal lagi. Sehingga, kebijakan untuk penurunan harga BBM tidak akan terlaksana, tentunya akan terbentur oleh waktu.
Jika memang pemerintahan periode SBY ingin meringankan beban rakyat, terlepas dari permasalahan kampanye. Perlu beberapa langkah yang lebih jitu lagi dalam membantu masyarakat yang sedang tertimpa krisis ekonomi dan mampu meringankan penderitaan masyarakat yang sedang mengalami beberapa musibah di daerah-daerah tertentu. Khususnya musibah tahunan alias banjir.

Minggu, 11 Januari 2009

Mbok Jamu Keliling (Potret Pahlawan dan Perempuan Tangguh)

Bangun pagi buta, sekitar jam 3 pagi, dia sudah bangun. Mungkin tidak sedikit yang melakukannya. Akan tetapi, rutinitas ini, sudah menjadi kebiasaan bagi mbok jamu. Setiap pagi, mbok jamu tidak pernah letih, menjajakan jamu kelilingnya. Dari pintu ke pintu, dari satu RT ke RT, dari RW ke RW lainnya, Itulah sekilas tentang aktivitas mbok jamu, yang setiap pagi siap menjajakan jamunya.
Jam 6 pagi, dia sudah selesai memasak racikan jamu, siap dengan jamunya, menyusun botol-botol jamunya, yang siap digendong, untuk dijajakan, di sebuah bakul berbalut kain di sampingnya.
Mbok jamu, itulah panggilan untuknya dari kami. Kami tidak mengenal namanya, tetapi, cukup memanggilnya dengan sebutan mbok jamu. Mbok jamu, yang sudah belasan tahun, menjalani profesi tukang jamu ini, memilih profesi sebagai penjual jamu keliling, guna mencari uang tambahan, supaya bisa membantu suami, yang sama-sama bekerja sebagai buruh kasar. Mbok jamu yang jauh dari keluarga, mencoba mencari nafkah di kota ini. Tidak mengenal lelah, tidak mengenal bosan. Mbok jamu siap mengantarkan kita jamu, yang sangat bermanfaat bagi tubuh kita.
Begitu mulianya mbok jamu. Dia berkeliling tanpa kenal lelah, hanya untuk menjajakan jamunya, cukup dengan harga 500 perak, kita sudah bisa menikmati jamu gendong mbok jamu. Harga yang cukup murah, tak sebanding dengan balasan keringatnya. Yang keluar disetiap langkahnya, yang masih terlihat di raut mukanya yang segar dan bugar. Serta jasanya yang dibalas tidak sebanding dengan apa yang dikeluarkannya untuk kita.
Mbok jamu begitu gesit dalam meracik campuran-campuran jamunya. Bayangkan, dari jam 3 pagi, mbok jamu sudah harus siap dengan jamu-jamunya. waktu yang begitu singkat, untuk menyiapkan semua jenis ramuan jamu. Mbok jamu memang terlihat tidak pernah lelah. Walau jamu-jamu yang dibawanya cukup berat, dia tidak pernah mengeluh.
Coba kita bayangkan, kita menggendong jamu-jamu itu. Jumlahnya bisa sampai 10 botol aqua, atau lebih, setiap botol berisi 1 liter jamu. Menahan bakul jamu gendong, yang beratnya bisa mencapai 10 kilogram. Beda lagi yang dibawa di tangan, air untuk mencuci gelas-gelas untuk menyiapkan jamu. Cukup berat, dan sangat melehkan. Tetapi, bagi mbok jamu, itu merupakan hal yang biasa, tidak ada rasa lelah, tidak pernah merasa lelah, dan tidak akan ada keluhan.
Ternyata, mbok jamu tidak hanya berkeliling di pagi hari saja, sore haripun, mbok jamu berkeliling menjajakan jamu-jamunya. Dari jam 3 sore, hingga maghrib menjelang. Bisa dikatakan, mbok jamu seharian waktunya dihabiskan, untuk menjajakan jamu-jamunya saja. Bayangkan, dari jam 3 pagi, hingga jam 10 pagi. Setelah itu, mbok jamu kembali pulang, dan menyiapkan racikan jamu, untuk sore hari. Itulah aktifitas mbok jamu dalam seharian, dan itu dilakukannya setiap hari. Sungguh luar biasa.
Di usianya yang cukup tua, mbok jamu tetap terlihat segar, selalu tersenyum jika mulai menjajakan jamunya. Terasa sejuk hati disaat memandangnya, mbok jamu selalu menyapa pelangannya, dengan nada lembut, dan tersenyum. Sungguh mulia hati mbok jamu. Bukan hanya karena tugasnya, tetapi juga pelayanannya.
Potret mbok jamu ini, mungkin salah satu bagian dari potret mbok jamu-mbok jamu lainnya. Yang selalu menjajakan jamunya, tanpa kenal bosan, lelah dan mengeluh. Manfaat bagi kita sungguh luar biasa. dengan jamu, sebagai obat tradisional, kita mampu menjaga kesehatan kita.
Para penjaja jamu gendong, memang kerap menyusuri berbagai tempat, guna menawarkan minuman kesehatan tradisional ini. Meski keuntungan materi yang diperoleh sangat kecil. Kapan pun ada kesanggupan, mereka selalu berada di garis depan melayani kesehatan masyarakat.
Paling tidak, seorang penjual jamu gendong, bisa melakukan terapi tepat bagi masyarakat, yang mengalami penyakit ringan, seperti masuk angin, batuk, dan pegal-pegal. Sehingga, orang yang sudah mengonsumsi jamu, bisa merasa segar, dan kembali produktif bekerja seperti semula.
Ketika ada pelanggan mengalami keluhan, setelah minum jamu tertentu, para penjual jamu, tak sungkan mengambil peran, sebagai konsultan kesehatan, maupun kecantikan. Sama sekali tak ada maksud membodohi masyarakat, dengan hanya menceritakan keunggulan jamu, seperti pada iklan obat-obat kimia sintetis.
Satu hal tak kalah penting, para penjual jamu keliling, tanpa sadar, telah menjaga warisan tradisi nenek moyang, yang sudah berumur ratusan, bahkan ribuan tahun. Sebab, masih banyak rempah-rempah alami, bahan pembuat jamu tetap dipakai sampai sekarang.
Sungguh luar biasa pelajaran yang bisa kita petik dari seorang mbok jamu. Dari pelayanannya hingga jasanya. Serta sikap yang tidak kalah dengan mereka yang mengaku 'paling tahu' dalam segala hal. Mbok jamu tidak pernah mengenyam pendidikan formal. Sungguh luar biasa!
Namun, kenyataannya kita selalu menyepelekannya. Bukan hanya kiprah mereka (para penjaja jamu) di bidang kesehatan masyarakat yang kerap terpinggirkan. Tetapi, dalam permasalahan yang lebih pada status sosial. Meski, mereka tidak pernah mengharap penghargaan yang lebih. Penjaja jamu, tetap tinggal dalam kebersahajaan. Baik sikap, kondisi, maupun perilaku. Melalui semua kebersahajaan itu, para penjual jamu keliling, tetap berinteraksi dengan masyarakat luas.

Sabtu, 10 Januari 2009

I'tiraf

Wahai Tuhan, ku tak layak ke surgaMu
Namun tak pula aku sanggup ke nerakaMu
Ampunkan dosaku, terimalah taubatku
Sesungguhnya Engkaulah pengampun dosa-dosa besar

Ilahi lastu lil Firdausi ahlaa
Wa laa aqwa 'alaa naaril jahiimi
Fahabli taubataw waghfir dzunuubi
Fa innaka ghofirudz dzam bil'adhiimi

Dosa-dosaku bagaikan pepasir di pantai
Dengan rahmatMu ampunkan daku oh Tuhan

Wahai Tuhan selamatkan kami ini
Dari segala kejahatan dan kecelakaan
Kami takut, kami harap kepadaMu
Suburkanlah cinta kami kepadaMu

Kamilah hamba yang mengharap belas dariMu

(I'tiraf: Raihan Nasyid, diambil dari syair Abu Nawas)

Bertahajjud itu Harganya Mahal

Sahabat MQ, Imam Hasan al-Banna mengatakan: “Menit-menit pada malam hari teramat mahal karena itu, janganlah kalian menurunkan harganya dengan kelalaian”. Begitulah perumpamaan tahajjud yang tidak ternilai harganya, karena keistimewaannya yang sangat tinggi. Bukankah di malam hari yang digunakan untuk meminta segalanya akan terpenuhi dan terkabul?. Do’a dan permintaan pasti akan terpenuhi. Karena pada saat itulah Allah langsung turun ke bumi. Melihat langsung dan mendengar langsung hamba-Nya yang bangun dan meminta serta memohon kepada-Nya.

Sahabat MQ, Ketahuilah, pada malam hari di saat sebagian kita tengah terbuai mimpi, kita terbangun untuk bersujud. Di saat itulah perumpamaan kita bukan cuma berada di bumi, akan tetapi kita naik ke ‘Arsy Tuhan Yang Maha Pengasih, Pemilik Keagungan dan Kemuliaan. Begitulah kedudukan tahajjud yang sangat dimuliakan, serta orang-orang yang selalu melaksanakannya memiliki kedudukan yang mulia juga.

Bagaimana menanamkan rasa nyaman pada orang lain?

Ternyata, menanamkan rasa nyaman pada orang lain dalam pergaulan sehari-hari, tidaklah mudah. Kita dihadapkan dengan berbagai sifat dan kebiasaan masing-masing individu. Adakalanya individu itu menyadari dan adakalanya tidak menyadari. Kadangkala juga, kebiasaan itu bisa membuat risih lawan bicara kita, dan kadangkala juga, membuat fine-fine saja lawan bicara kita. Membuat nyaman teman bicara kita, tentunya merupakan anjuran yang sangat ditekankan oleh Rasulullah. Sehingga dalam hadits beliau sebutkan, “Orang Islam yang sempurna adalah jika orang Islam lain (teman bicara) merasa nyaman dari lisan dan tangannya". (al-Hadits). Kadangkala kita dibenturkan oleh permasalahan-permasalahan pribadi, sehingga mau tidak mau terbawa ke masalah yang bersifat umum.
Ada beberapa sifat yang membutuhkan sikap untuk memahami dan lebih menekankan pada permsalahan kesesuaian dengan hati. Bagaimana menanamkan rasa nyaman terhadap orang lain sungguh merupakan hal yang sangat sulit. Bagaimanakah menanamkan rasa nyaman terhadap orang lain? Silahkan memberi komentar pada makna rasa nyaman dan bagaimana membuat rasa nyaman pada orang lain. Ok? tq.

Selasa, 06 Januari 2009

Belajar dari Konflik

Konflik yang tidak berujung seperti kasus Israel-Palestina sudah bukan hal yang wajar lagi. Seluruh dunia mengecam, tetapi, tak ada satu negarapun mampu membantu mengatasi permasalahan ini. Dari dulu sampai sekarang, sebab permasalahan yang terjadi tidak berubah. Sungguh sangat disayangkan dan dibutuhkannya perhatian. Seharusnya, dunia bukan hanya mengecam. Tetapi, bagaimana membantu mengatasi permasalahan antar kedua kubu ini. Sehingga, tercipta kerukunan beragama dan kerukunan antar Negara.
Sikap mengirimkan para mujahidin ke Palestina, mungkin bagi sebagian orang yang merasa bersimpati adalah jalan terbaik. Tetapi, coba kita telaah lebih dalam. Apa makna pengiriman para mujahidin ke Palestina. Sesungguhnya, dengan mengirim para mujahidin ke Palestina, akan memperparah keadaan, menolong dengan mengatas namakan agama, lama-lama akan memicu perang saudara, dan ujung-ujungnya ke perang antar agama.
Tentunya kita tidak ingin hal itu terjadi, sebagai sesama Islam, kita memang patut untuk berbelasungkawa, berempati dan bersimpati terhadap saudara-saudara kita. Bukankah muslim yang stau dengan yang lainnya adalah saudara? (al-Hadits) Tetapi, bisakah sikap empati kita jangan melampaui permasalahan kekerasan? Bukankah dengan cara mengirimkan bala bantuan berupa tenaga, lambat laun akan memicu kekerasan-kekerasan lainnya, yang berujung pada peperangan? Coba kita mulai berfikir secara jernih, bantuan tidak selamanya pada tenaga. Bantuan bisa saja berbentuk materi, berusaha mencoba membantu jalan keluar. Sikap inilah yang belum terpikirkan oleh kita.
Agama selalu berusaha memasukkan nilai-nilai manusiawi terhadap kekuasaan yang dibatasi pada langkah tekstual, tidak kontekstual. karena itulah, agama sering dipolitisasi, diplintir dan diperas menjadi alat kekuasaan untuk mencapai tujuan-tujuan kotornya. Penafsiran sering merugikan, karena ditafsir oleh berbagai kelompok dengan kepentingan kelompok tersebut. Hal ini terjadi karena pengabaian pluralitas kehidupan beragama.
Konflik selalu identik dengan permasalahan, yang ujung-ujungnya pertumpuhan darah. kebanyakan konflik, timbul dari kesalahfahaman. Konflik tidak akan terjadi, jika kita mau membuka diri, mau mendengar. Bagaimana cara kita membuka diri guna tidak terjadinya kesalahfahaman? mungkin itu yang belum bisa kita cerna, kita fahami, dan perlunya kita kembali untuk tahu, dan pentingnya untuk kembali belajar "mendengar". Hal sepele ini, bisa dijadikan sebagai penyulut terjadinya konflik.
konflik, sudah bukan lagi hal yang luar biasa kita dengar. Seharusnya, dengan banyaknya model konflik yang pernah kita lihat, setidaknya mampu kita atasi. Bukankah sepanjang sejarah manusia, konflik selalu ada? Bukankah di masa-masa awal, kisah Qabil dan Habil sudah cukup menjadi objek pembelajaran kita?
konflik antara Palestina dan Israel, setidaknya sudah bisa diatasi. Mengingat, konflik ini sudah sangat berkepanjangan, kenapa juga belum bisa teratasi? Mari, jadikan renungan. Konflik-konflik yang ada, jangan hanya sebagai pengisi agenda setiap tahun dalam sepanjang sejarah manusia. Mari tanamkan, belajar dari konflik, sehingga kita tidak terjetumus dalam konflik-konflik selanjutnya. amin.. wallahu a'lam bis shawab.

Shalat Malam sebagai Penyempurna Iman

Kita ketahui bahwa shalat malam, adalah shalat yang dikerjakan di malam hari. Mengerjakan shalat malam ini, memiliki tantangan yang sangat besar. Karena di malam hari, adalah waktu untuk beristirahat, dan menghilangkan penat. Sehingga, tidak heran jika shalat malam ini, memiliki 1000 keistimewaan. Salah satu keistemawaannya, adalah sebagai penyempurnaan Iman. Mengingat keistimewaan tersebut, menjadi sangat penting bagi orang-orang yang menginginkan kesempurnaan iman.

Karena sedemikian pentingnya, maka Allah berfirman kepada Rasulullah SAW, yang artinya, "Hai orang-orang yang berselimut, bangunlah pada sebagian malam untuk shalat, separuhnya, atau kurangi, atau lebih sedikit dari itu. Dan bacalah al-Quran dengan tartil". Tercantum dalam QS Al Muzammil ayat 1-4. Nabi Muhammad SAW pun sangat memperhatikan shalat malam, dan diriwayatkan, bahwa, kedua telapak kaki beliau sampai pecah-pecah, melaksanakan shalat malam ini. Hal ini menunjukkan, kesungguhan beliau yang luar biasa untuk melaksanakan shalat malam.

Aku adalah seekor Anjing

Kalian….
Manusia.
Binatang rasional.
Katakan pada diri kalian: "Anjing-anjing yang tak mampu berbicara!".

Kalian….
Manusia.
Selalu mempercayai hal-hal yang tidak rasional.
Sebuah kisah,
Mayat bisa bicara.

Ketahuilah!
Anjing-anjing bisa bicara.
Tetapi hanya pada mereka,
Yang tahu bagaimana "mendengar".

Sumber Inspirasi: "Benim Adim Kirmizi, karya Orhan Pamuk, hal, 32

jogja, 6 Januari 2009

After September

Kata-kata terbalik
Tak tersusun
Tak bermakna

Itu katamu
Itu persepsimu
Itu penilaianmu

After September
After September
Aku tersenyum : After September

After September, Jogja Galery Desember 2008

Psikologi dan Tasawuf dalam Tasawuf dan Modernitas

Era modernisme telah melahirkan kemajuan sains yang sangat menakjubkan. Teknologi tingkat tinggi yang diterapkan di hampir semua lini kehidupan manusia tak terlepas dari peran modernisme. Kemudahan transportasi dan akses informasi banyak memberi manfaat kepada manusia. Dalam tempo relatif singkat manusia bisa melakukan tour ke berbagai tempat belahan dunia. Perbedaan tempat juga tidak memutus jalinan komunikasi. Dengan demikian, modernisme mempunyai peran vital bagi perjalanan peradaban manusia.
Meskipun demikian, di balik keberhasilan tersebut ternyata modernisme juga melahirkan problem serius bagi kelangsungan hidup manusia. Modernisme hanya mampu memberi kenikmatan jasmani namun tidak mampu memberi kepuasan ruhani. Setiap hari manusia hanya disuplai materi-materi bersifat jasmaniah yang justru membuai kehidupan manusia menjadi materialisistis, hedonis, dan konsumeris. Sementara suplai materi bersifat ruhaniah diabaikan begitu saja, sehingga mengakibatkan ketimpangan dalam kehidupan manusia dan menjadi kering makna.
Ketimpangan ini kemudian melahirkan krisis spiritual. Krisis akibat keterputusan hubungan manusia terhadap Tuhannya. Dampaknya terlihat semakin banyak orang frustasi dalam menjalani hidup. Hidupnya tidak tenang karena kepuasan materi yang diperoleh belum mampu meredakan rasa haus yang sesungguhnya, yaitu rasa haus yang terdapat dalam diri yang paling dalam.
***
Buku ini hadir adalah untuk mengkaji persoalan-persoalan yang muncul dalam modernisme. Melalui pendekatan tasawuf untuk mengungkap pencarian makna spiritual di tengah problematika sosial yang diakibatkan oleh ketimpangan suplai yang diberikan modernisme. Mengungkap nilai-nilai spiritual yang sudah diadaptasikan dengan produk modernisme, untuk menunjukkan keramahan spiritual terhadap produk modern.
Bagian pertama, buku ini membahas tentang hubungan tasawuf dan tarekat. Sebuah upaya manusia untuk meneguhkan nilai-nilai spiritual melalui serangkaian latihan-latihan (riyadhah) guna menyeimbangkan kehidupan dunia dan akhirat. Bagian kedua, mengkaji tentang neo-sufisme dengan menunjukkan prinsip dan karakter dasarnya. Neo-sufisme ini merupakan bentuk akulturasi dan perpaduan modernisme dan sufisme sehingga membentuk sufisme model baru.
Bagian ketiga, membahas tentang tasawuf dan hubungan antar agama. Tulisan ini bermaksud untuk mencermati hubungan antar agama dari perspektif tasawuf. Lebih-lebih dalam tataran praktis hubungan antar agama selalu menjadi persoalan serius yang sangat rentan melahirkan konflik dan perpecahan. Untuk itu, dengan menghadirkan cara pandang tasawuf tulisan ini bermaksud memberikan pemahaman lain terhadap hubungan antar agama.
Bagian keempat, mengkaji tentang sinkronisasi tasawuf terhadap psikologi. Selama ini keduanya dianggap sebagai entitas yang berbeda, tidak mempunyai keterikatan keilmuan. Padahal, kalau dikaji lebih dalam di antara keduanya terdapat prinsip-prinsip yang sama. Kesamaan prinsip inilah yang coba diungkap dalam tulisan ini. Bagian kelima, mengurai keterkaitan tasawuf dengan seni budaya. Tulisan ini bermaksud menunjukkan keramahan tasawuf terhadap seni budaya. Tentu ini akan memberikan masukan terhadap penilaian sebagian besar masyarakat yang cenderung menganggap tasawuf anti seni dan budaya. Padahal, banyak produk kesenian dan kebudayaan ternyata tidak terlepas dari unsur-unsur tawasuf.

Minggu, 04 Januari 2009

Kritik Nalar Arab (al-Jabiri)

Judul Arab
Naqd al-‘Aql al-Arabi 3
Al-‘Aql as-Siyasi al-‘Arabi: Muhadidatuhu wa Tajalliyatuhu
Pengarang: Dr. Muhammad Abid al-Jabiri
Penerbit: al-Markaz ats-Tsaqafi al-‘Arabi

Gambaran Isi Buku
Buku ini membahas mengenai nalar politik Islam mulai dari sejak masa pembentukannya hingga sekarang ini. Asumsi yang dibangun adalah bahwa nalar yang mengendalikan perilaku politik umat Islam sejak masa pembentukan ada sama, tanpa ada perubahan yang signifikan. Kritik yang dilakukan oleh al-Jabiri adalah untuk mengungkap nalar yang selama ini bekerja mengendalikan perilaku politik umat Islam dan sering sekali tidak disadari oleh mereka. Keunikan dari buku ini adalah karena ia menawarkan pembacaan yang sama sekali baru terhadap fenomena politik dalam Islam. Ia membagi bukunya menjadi dua bagian. Bagian pertama membahas mengenai faktor-faktor penentu nalar politik yaitu aqidah, qabîlah dan ghanimah.Tiga istilah ini dimaknakan secara baru dan bukan dalam pengertian klasiknya sehingga ketiga-tiganya dapat menjadi kata kunci untuk mengungkap nalar politik Islam. Bagian kedua membahas mengenai manifestasi nalar politik dalam sejarah Islam yang sekalipun pada tataran fenomenal berbeda satu dengan yang lainnya, akan tetapi nalar yang mengendalikannya adalah sama.”


Daftar Isi
SERI 3 KRITIK NALAR ARAB
KRITIK NALAR POLITIK ARAB-ISLAM
PENDEKATAN
BAGIAN PERTAMA:
FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK
Bab Satu : Dari Dakwah Menuju Negara (Aqidah)
Bab Dua : Dari Dakwah Menuju Negara (Qabilah)
Bab Tiga : Dari Dakwah Menuju Negara (Ghanimah)
Bab Empat : Dari Riddah Menuju Fitnah (Qabilah)
Bab Lima : Dari Riddah Menuju Fitnah (Ghanimah)
Bab Enam : Dari Riddah Menuju Fitnah (Aqidah)
BAGIAN KEDUA :
MANIFESTASI-MANIFESTASI
Bab Tujuh : Negara Kerajaan
Bab Delapan : Mitologi Imamah
Bab Sembilan: Gerakan Pencerahan
Bab Sepuluh : Ideologi Kekusaan dan Fiqh Siyasah
Penutup : Menuju Kajian Baru/Ringkasan dan Perspektif

Lubang Di Hati


Ku buka mata, dan kulihat, dunia.
Tlahku terima anugerah cintaNya.
Tak pernah aku menyesali yang kupunya
Tapi, kusadari, ada lubang dalam hati.
Ku cari, sesuatu yang mampu mengisi lubang ini.
Ku menanti, jawaban apa yang dikatakan oleh hati.
Apakah itu kamu.
Apakah itu Dia.
Selama ini kucari tanpa henti.
Apakah itu cinta.
Apakah itu cita.
Yang mampu melengkapi, lubang di dalam hati.
Ku mengira, hanya dialah obatnya.
Tapi, kusadari, bukan itu yang kucari.
Ku teruskan, perjelanan panjang yang begitu melelahkan, dan ku yakin, dan tak ingin aku berhenti.

Jumat, 02 Januari 2009

Al-Qur’an berbicara tentang Shalat Malam (Tahajjud)

Begitu pentingnya ibadah malam tahajjud, al-Qur’an pun menyebutkannya diberbagai surah. Adapun mengenai shalat malam, Al-Qur’an menyebutkannya tersendiri, di samping juga menyebutkannya bersama-sama dengan shalat fardhu yang 5. Dalam surah yang ke-17 ayat ke 79 dikatakan bahwa jika kita mampu mengerjakan shalat tahajjud, kedudukan yang sangat terpuji akan kita raih. karena shalat tahajjud ini merupakan penyempurna bagi shalat fardhu yang 5.

Barangsiapa ingin memperoleh keinginan yang kuat, ketajaman ucapan di tengah masyarakat, dan kemuliaan di dalam menghadapi problema, maka hendaklah ia mengerjakan shalat malam (tahajjud) ini di pertengahan malam. ketika manusia sedang terlelap tidur. Bagi siapapun yang menginginkan kehidupan dunia maupun kehidupan akhirat, maka hendaklah dia pun harus memperhatikan pembahasan mengenai shalat malam ini.

Kita terbiasa sehari-hari melek hingga jam 11 atau jam 12, ini terhitung sebagai permulaan malam. Barang siapa sibuk mengerjakan ibadah di waktu ini, sama dengan orang yang mengerjakan ibadah di pertengahan siang hari. Permulaan siang hari dan permulaan malam hari tidak memberikan apa-apa kepada manusia jika dibandingkan ibadah yang dikerjakan akhir malam, atau lebih utama lagi pada waktu sahur.

Shalat Lail Penghapus Dosa

Shalat malam atau Shalat Lail merupakan sarana penghapus dosa. Maksudnya orang yang shalat tengah malam, dia mengorbankan kenikmatan tidurnya dan lebih mengutamakan shalat karena semata-mata mengharapkan pahala dari Tuhannya. Seperti tersebut pada firman-Nya, “Maka suatu jiwa tidak dapat mengetahui apa yang dirahasiakan untuk mereka, yaitu balasan yang menyejukkan mata, sebagai ganjaran dari amal yang telah mereka lakukan”. Dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa Allah sangat membanggakan orang-orang yang melakukan shalat malam di saat gelap. Sesuai dengan firman-Nya dalam sebuah Hadits Qudsi, “Lihatlah hamba-hamba-Ku ini. Mereka berdiri shalat di gelap malam, saat tidak ada siapa pun melihatnya selain Aku. Aku persaksikan kepada kamu sekalian (para malaikat) sungguh Aku sediakan untuk mereka negeri kehormatan-Ku”.
selain itu, bagi seseorang yang melaksanakan shalat malam diberi gelar kepadanya di alam malakut tertinggi. Jika dia senantiasa menjaga untuk melakukannya. Adapun gelar yang diberikan itu adalah “al-Mutahajjid”, yakni, orang yang senantiasa mendirikan shalat tahajjud.
keistimewaan lainnya, seorang laki-laki atau perempuan yang mendapat gelar ini di alam malakut, atas perintah Allah SWT., para malaikat akan menolongnya di dalam banyak masalah sulit yang dihadapinya. Allah telah mengisyaratkan hal itu di dalam ayat al-Qur’an yang mulia.