Selasa, 20 Januari 2009

Maraknya Pengguna Sepeda Motor, Cermin Kegagalan Pemerintah

Beberapa tahun terakhir, pengguna sepeda motor di masyarakat sudah megalami peningkatan. Seperti halnya penggunaan ponsel. Setidaknya, dengan penggunaan sepeda motor mampu memberikan alternative bagi setiap pengguna motor. Selain itu, bagi beberapa pengguna motor ada banyak hal yang menguntungkan daripada menggunakan bus umum. Seperti halnya dengan menggunkan sepeda motor, kita bisa mengirit, praktis, jarak yang jauh jadi semakin dekat serta waktunya juga tidak habis dijalan. Mengingat, dengan menggunakan bus umum, terkadang banyak macetnya daripada menggunakan sepeda motor. Pertimbangan-pertimbangan inilah yang mendoorong seseorang untuk lebih berfikir dua kali jika ingin menggunakan bus umum. Sehingga, maraknya pengguna sepeda motor dengan alasan ini tidak lagi terbantahkan.
Selain beberapa keuntungan yang disebutkan tersebut, bisa dikatakan bahwa dengan maraknya pengguna sepeda motor, maka arak juga polusi. Banyak pengguna sepeda motor yang masih sering acuh tak acuh memperhatikan keberadaan mesin motornya. Para pengguna sepeda motor juga sering ugal-ugalan di jalan raya. Standarisasi elemen-elemen sepeda motor belum maksimal dilaksanakan, seerti halnya standar knalpot yang ramah lingkungan dan standar sebagian klakson motor yang membuat bising jalanan.
Selain itu, pengguna sepeda motor sesungguhnya bagian dari kegagalan pemerintah dalam menciptakan kesejahteraan dlam bidang transortasi. Kenaa saya katakan seperti itu? Karena kebanyaka dari masyarakat menggunakan sepeda motor karena beberapa alasan yang telah dikemukakan diatas. Apalagi jika didata, sebagian besar pengguna sepeda motor memiliki peringkat tertinggi dalam permasalahan kecelakaan lalu lintas. Dalam bahasa yang lain, maraknya penggunaan sepeda motor sebagai sarana transportasi merupakan bentuk kegagalan pemerintah dalam menyediakan sarana transportasi publik yang aman, nyaman, andal, dan terjangkau.
Maraknya pengguna sepeda motor memang sudah sepantasnya menjadi perhatian pemerintah. Selain sebagai kritikan bahwa dampak dari kegagalan pemerintah sendiri, tetapi ada yang lebih penting lagi yakni pengaruhnya terhadap polusi dan lingkungan. Tidak hanya mengancam pengunanya saja, akan tetapi lebih banyak mengancam jiwa manusia banyak.
Begitu juga halnya jika dibandingkan dengan pengguna ponsel. Sama-sama memiliki keuntungan dan kerugian. Dengan maraknya pengguna ponsel niscaya akan mengurangi pemakaian telepon fixed line, bahkan tidak mustahil hingga ke titik obsolete. Ponsel jelas memudahkan komunikasi; dalam hal ini efisiensi dapat meningkat ketimbang di masa lalu. Beberapa pendapat banyak orang, ponsel cenderung membuat orang menjadi semakin individual, namun sekaligus juga semakin sosial. Keuntungan yang terlihat adalah perkembangan IT-based businesses akan makin maju. Semua ini menggambarkan keniscayaan berubahnya pola perilaku dan konsumsi masyarakat.
Sebagai kesimpulan sederhana, dengan semakin menjamurnya penggunaan motor, ponsel, dan berbgai lalat-alat elektronik lainnya. Maka pengalaman fisik dan mental kita sejauh melibatkan waktu, jarak serta lokasi niscaya telah dan akan terus mengalami perubahan. Selanjutnya, keniscayaan-keniscayaan apa lagi yang masih tersembunyi di balik fakta telah menciutnya waktu tempuh, jarak tempuh serta lokasi?

Tidak ada komentar: