Senin, 11 Mei 2009

Jenuh: Tata Hati

Kejenuhan pasti pernah dialami seseorang dan rasa jenuh itu sangat wajar… Jika rasa jenuh semakin bercokol di hati, rasanya pingin marah terus. Jenuh itu objeknya bisa pada pekerjaan, suasana, orang lain atau bisa saja dengan rutinitas yang itu-itu saja…Bowring, bete, jenuh…ups… membosankan! Sama aja tuh kalimat yang secara maknawi kembar yang gak ada bedanya paling-paling beda-beda tipis.

Inget neh:
Jenuh merupakan hal yang wajar, hanya saja perlu diatasi dengan jalan yang sebaik-baiknya. Rasulullah saw. Bersabda : "Bagi tiap-tiap amal itu ada masa-masa jemunya, dan pada tiap-tiap masa jemu itu ada peralihannya. Barang siapa yang peralihannya itu kepada sunnahku, maka sesungguhnya ia telah memperoleh petunjuk, dan barang siapa yang peralihannya kepada selain sunnahku, maka sesungguhnya ia telah tersesat”. (HR. Al Bazaar) Ternyata, jenuh yang dari awal timbulnya dari perasaan di bilik hati, eh…emang ada kaitannya ma hati. Mmmm, penyakit hati. Yah, orang yang jenuh, orang yang sedang mengidap penyakit hati. Nah loh yang suka jenuh…”Jaga Hati”! Selain jaga hati, jenuh bisa diatasi dengan cara selalu mencari ridlo Allah. Apapun pekerjaan itu, dengan ridlo Allah, Insya Allah kejenuhan tidak akan menghinggapi. Amin….

1 komentar:

baliklayar mengatakan...

Hmmhh sebuah hadits yang bagus. InsyaAllah ketika aku jenuh, aku bisa melakukan sunah itu



salam

benny pew
http://baliklayarindonesia.blogspot.com